KHASIAT TANAMAN CULANTRO (Eryngium Foetidum L.)

KHASIAT TANAMAN CULANTRO

(Eryngium Foetidum L.)



KHASIAT TANAMAN CULANTRO  (Eryngium Foetidum L.)
Culantro atau ketumbar panjang

Jarang ada yang membahas khasiat tanaman ketumbar, karna memang di Indonesia belum ada penelitian lebih lanjut tentang khasiat tanaman ketumbar yang satu ini.

Yang dimaksud disini bukanlah ketumbar atau cilantro yang biasa dijadikan bumbu masakan pada umumnya di Indonesia, tapi ketumbar dengan nama ilmiah eryngium foetidum L. atau memiliki nama lokal culantro, ketumbar panjang, ketumbar mangsi ataupun walangi. Walaupun sebenarnya kata “culantro” itu sendiri merupakan penyebutan orang-orang Spanyol untuk tanaman ketumbar panjang. Ketumbar disini memang memiliki fungsi yang hampir sama dengan ketumbar (cilantro) pada umumnya, yakni menjadi bumbu atau bahan campuran masakan, akan tetapi aroma dan rasa culantro lebih kuat daripada cilantro atau ketumbar dalam pengertian umum. Di kepulauan Karibia dan Amerika Latin, culantro biasa dijadikan sebagai campuran masakan ataupun bumbu masakan dan juga sebagai campuran sambal atau saus.

KHASIAT TANAMAN CULANTRO  (Eryngium Foetidum L.)
Bunga culantro

Culantro memiliki kandungan kimia seperti flavonoid, triterpenoid, saponin, tanin dan minyak asiri eryngial. Di negara Asia seperti China, Thailand, Vietnam, dll., biasa dijadikan sebagai obat herbal yang dikeringkan dan dijadikan teh. Culantro biasa digunakan untuk mengobati malaria, epilepsi, darah tinggi, kedinginan, sembelit, demam, sengatan dan gigitan binatang berbisa, diare, flu, muntah dan perdarahan menstruasi.

Di Caribia, culantro difungsikan sebagai obat yang manjur untuk epilepsi, demam, tekanan darah tinggi dan bagus untuk mengatasi anak-anak yang menderita kedinginan. Sedangkan di India, bagian akarnya dipakai untuk mengobati sakit perut dengan menjadikan culantro sebagai seduhan teh untuk mengatasi gas di perut ataupun gangguan pencernaan, diare dan untuk muntah.

Di beberapa tempat di Indonesia, daun culantro biasa dijadikan sebagai pakan ternak, khususnya binatang ternak jenis pengerat seperti kelinci dan marmut. Dikarenakan aroma khas yang tajam, culantro merupakan pakan yang sangat disukai dibandingkan jenis hijauan dari kelompok tanaman gulma.


Membuat Teh Culantro

Ambillah 6 lembar daun culantro yang sudah dibersihkan sebelumnya, dipotong-potong, tuangkan ¼ gelas air yang mendidih  dan biarkan selama 15 menit. Minumlah secara rutin setiap hari, sebanyak ¼ gelas.

Seperti tanaman herbal lainnya, kandungan yang terdapat pada tanaman herbal culantro akan bereaksi apabila diberikan/diseduh air panas. Proses perebusan menggunakan wadah dari bahan non-logam seperti tanah, kaca dan bahan logam anti-karat. Tidak disarankan merebus menggunakan panci/kuali dari besi dan almunium dikarenakan akan meninggalkan residu yang berbahaya. Yang tidak kalah pentingnya lagi adalah agar merebus dengan menggunakan api kecil dan menutup wadah agar uap yang dihasilkan tidak terbuang percuma.

Selain dijadikan teh, mengkonsumsi akar culantro mentah-mentah mampu mengatasi gigitan binatang berbisa seperti kalajengking.

Di Kab. Temanggung, Jawa Tengah, penduduk lokal biasa menjadikannya sebagai lalapan yang disantap bersama cocolan sambal mentah. Culantro memiliki rasa yang khas, kuat, memberikan sensasi segar dan juga menghangatkan tubuh setelah mengkonsumsinya. Menurut penduduk setempat, lalapan culantro atau biasa disebut godong tumbar, bagus untuk mengatasi masuk angin atau perut kembung dan juga demam.

Baca: khasiat daun ubi jalar untuk mengobati demam.


Semoga bermanfaat...